Dua Pohon Tumbang di Pagar Air, Kendaraan Belum Bisa Melintas

Hujan angin yang mengguyur Banda Aceh dan Kawasan Aceh Besar mengakibatkan sejumlah pohon tumbang. Dua pohon Asan tumbang di Desa Lubuk Batee, Pagar Air, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Rabu (25/5/2016) sekitar pukul 14.15 WIB

Pemburu Harimau Masih Berkeliaran di TNGL

Pemburu harimau yang memiliki sindikat besar dipastikan masih berkeliaran di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Bila tidak segera dibekuk, kawanan penjahat ini akan memusnahkan habitat harimau Sumatera.

Balohan-Ulee Lheue Lumpuh

Angin kencang disertai hujan deras yang memicu gelombang setinggi 3 meter di perairan Aceh sejak Senin (23/5) sore hingga Selasa pagi menyebabkan transportasi laut dari Sabang ke Banda Aceh dan sebaliknya kemarin lumpuh total

Pasang Purnama Hantam Pesisir Pantai Ujong Blang

Pasang purnama saat ini menghantam pesisir pantai Ujong Blang, Lhokseumawe. Pantauan Serambinews.com, Selasa (25/5/2016) ketinggian air laut melewati batu pemecah gelombang (break water) Pantai Ujung Blang.

Rumah Rusak, Tiang Listrik Berpatahan

ANGIN kencang yang menerjang kawasan Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dan Kota Sabang sejak Senin (23/5) menyebabkan kerusakan di beberapa kawasan. Di Kota Sabang, sejumlah rumah rusak ditimpa pohon atau atapnya diterbangkan angin.

Tuesday 7 June 2016

Kapolres Aceh Singkil 'Berkantor' Sementara di Subulussalam

Kapolres Aceh Singkil 'Berkantor' Sementara di Subulussalam 

SUBULUSSALAM - Kapolres Aceh Singkil AKBP Muhammad Ridwan SIK 'berkantor' sementara di Kota Subulussalam menyusul kerusuhan berupa bentrok fisik antara pedagang dengan Satpol PP & WH yang terjadi saat penertiban lapak pedagang kaki lima, Selasa (7/6/2016) siang tadi.

Hal itu disampaikan Kapolres Aceh Singkil AKBP Muhammad Ridwan saat ditanyai serambinews.com mengenai langkah dan tindakan selanjutnya terkait peristiwa bentrok di Kota Sada Kata itu.

Kapolres Aceh Singkil AKBP Mumamad Ridwan turun ke lokasi pascaperistiwa bentrok terjadi tadi siang dan sempat berdiskusi dengan beberapa pihak di halaman Kantor Satpol PP Subulussalam.

Ketika ditanyai apakah akan ada pengamanan khusus atau tambahan personel penjagaan di kantor Satpol PP, Kapolres AKBP Muhammad Ridwan menyatakan sejauh ini masih dapat dikendalikan dengan jumlah petugas yang ada. Lagi pula, kata Kapolres Muhammad Ridwan, di Subulussalam ada personel brimob yang siap membackup polisi jika dibutuhkan saat situasi tertentu.

"Kalau personel di sini tak mampu kita ada kekuatan di Trumon dan masih banyak lagi tinggal perintah kalau memang nanti dibutuhkan," ujar Kapolres AKBP Muhammad Ridwan.

Saat ditanya apakah dia akan menetap sementara alias berkantor di Subulussalam, AKBP Muhammad Ridwan mengatakan kira-kira demikian lah sambil tersenyum.


Kapolres AKBP Muhammad Ridwan juga menyatakan sejauh ini situasi sudah teratasi dan pihaknya akan menindaklanjuti proses penegakan hukum.

Kapolres AKBP Muhammad Ridwan mengimbau semua pihak dapat menjaga kesucian bulan Ramadhan yang baru hari kedua jangan sampai ternoda oleh hal-hal buruk.

Kepada pemerintah juga diharapkan agar tetap berkoordinasi dengan pihaknya dalam hal kegiatan yang melibatkan masyarakat. Hal ini guna menghindari terjadinya peristiwa yang memicu persoalan seperti tadi siang.

"Apalagi sekarang ini kan puasa, jadi yah mari kita sama-sama lebih bijak, tahan emosi masing-masing, jagalah kesucian bulan ramadhan ini, kalaupun ada nanti kegiatan penertiban tidak usah sungkan, hubungi polisi nanti kita siapkan personel untuk membantu, jangankan pemerintah siapa saja kalau butuh bantuan kita bantu pengamanan, kalau rekan-rekan juga mau bantuan nanti saya bantu backup," ujar Kapolres AKBP Muhammad Ridwan



sumber : http://aceh.tribunnews.com/2016/06/07/kapolres-aceh-singkil-berkantor-sementara-di-subulussalam

Tuesday 31 May 2016

Polisi Dalami Penyebab Kebakaran 8 Kios Pasar Batuphat

Polisi Dalami Penyebab Kebakaran 8 Kios Pasar Batuphat 

LHOKSEUMAWE - Peyebab kebakaran 8 kios di pajak Batuphat, Desa Batuphat Timur, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, masih didalami pihak kepolisian dari Polsek setempat.

Peristiwa terbakarnya 8 kios berdinding papan itu, terjadi Selasa (31/5/2016) pukul 03.30 WIB dini hari, yang mengejutkan warga sekitar karena kobaran api membesar.

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Anang Triarsono melalui kapolsek Muara Satu, AKP Ahmad Yani, kepada Serambinews.com menginformasikan, awal mulanya api diduga akibat arus pendek listrik dari salah satu kios yang berjualan mainan anak, lalu membesar dan merambat ke kios lainya.
Kapolsek mengatakan, masih mendalami penyebab kebakaran itu, belum bisa memastikan dari mana awal api tersebut, meskipun tidak ada korban jiwa.

Karena pemilik sedang musibah perkiraan kerugian materil puluhan juta rupiah, tambah AKP Ahmad Yani.

Sementara itu informasi yang di himpun Serambinews.com di lokasi kejadian salah satu saksi mengatakan, api membesar sekitar pukul 05.00 WIB pagi setelah azan subuh. "Kios saya juga terkena imbas di bagian atap saja hangus," jelas Usuf Banjar (71).

Ia juga menambahkan pada saat kejadian beberapa armada pemadam dari PT PIM, PT Arun, Pemadam dari Pemko, dan warga sekitar ikut membantu padamkan api yang sedang membesar, karena padaa sat kejadian "saya sedang mengambil cabai tidak jauh dari lokasi kebakaran, dan melihat titik api dari salah satu toko paling ujung, berdekatan dengan kedai kelontong," jelas Usuf.

Sementara itu ada salah satu kios agen Koran Batuphat, milik Sarifuddin M Yusuf, hangus tebakar termasuk 50 lembar koran Serambi dan 20 lembar koran Prohaba, sehingga warga sekitar lokasi pajak Batuphat sampai saat ini belum ada koran.

Suasana saat ini di lokasi kejadian tampak pemilik kios membersihkan puing sisa kebakaran, mereka terlihat beduka dan menunggu uluran bantuan dari pihak tertentu.


sumber : http://aceh.tribunnews.com/2016/05/31/polisi-dalami-penyebab-kebakaran-8-kios-pasar-batuphat

42.663 Peserta SBMPTN Pilih Unsyiah

BANDA ACEH - Sebanyak 42.663 peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dari seluruh Indonesia memilih Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) sebagai salah satu pilihan mereka. Bahkan 14.720 orang di antaranya menempatkan Unsyiah sebagai pilihan pertamanya.

“Jumlah peminat ke Unsyiah tahun ini malah lebih banyak dibandingkan dengan jumlah peserta yang ikut ujian di Unsyiah tahun ini, karena banyak peserta dari luar lokasi Banda Aceh yang juga memilih Unsyiah,” kata Humas SBMPTN Unsyiah, Dr Ilham Maulana kepada Serambi di Banda Aceh tadi malam.

Ilham juga menyebutkan, 14.493 orang lulusan SMA/SMK/MA hari ini, Selasa (31/5) akan mengikuti ujian tulis SBMPTN tahun 2016 di Panitia Lokal Unsyiah Banda Aceh. Sebanyak 4.894 orang di antaranya adalah pemilih kelompok Sains dan Teknologi (Saintek) dan 3.826 orang pemilih kelompok Sosial dan Humaniora (Soshum), sedangkan 5.773 orang sisanya memilih kelompok campuran.

Lokasi ujian tertulis hari ini tersebar di beberapa tempat di Banda Aceh. Selain menggunakan semua fasilitas kelas dan aula di Unsyiah dan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, beberapa gedung sekolah juga dipergunakan untuk pelaksanaan PBT SBMPTN tahun ini. Sekolah yang digunakan untuk tujuan ini mencapai sekolah-sekolah yang berada di Kampung Mulia, seperti SMA 2 Banda Aceh.
Sementara itu, di Sub-Panitia Lokal Meulaboh (Universitas Teuku Umar, red), jumlah peserta SBMPTN tercatat 1.186 orang. Tahun lalu, kata Ilham, jumlah peminat pilihan pertama ke Unsyiah adalah 14.932 orang. Jadi, jika ditotal jumlah peminat pilihan pertama, kedua, dan ketiga ke Unsyiah tahun lalu, tercatat 45.120 orang peminat yang memilih program studi (prodi) di Unsyiah sebagai tujuan mereka.

Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini 60 peserta SBMPTN akan mengikuti ujian tulis berbasis komputer (Computer Based Testing, CBT), sedangkan sisanya tetap mengikuti ujian tulis berbasis kertas (Paper Based Testing, PBT) seperti biasa. Kuota CBT menjadi rebutan di semua tempat pelaksanaan SBMPTN di seluruh Indonesia, sehingga 60 kursi CBT yang tersedia di Unsyiah habis setelah tiga hari pendaftaran dibuka. Penerapan sistem testing CBT tahun ini baru dilakukan pada 30 lokasi ujian saja. Salah satu lokasinya adalah Unsyiah yang dilaksanakan di Gedung ICT Lantai 2.

Sebanyak 2.762 orang dari peserta SBMPTN juga merupakan pengusul beasiswa Bidikmisi, masing-masing peserta kelompok Saintek 796, kelompok Soshum 739 orang, sisanya peserta kelompok campuran.

Pada bagian lain Ilham menyebutkan, lima prodi paling favorit untuk kelompok Saintek di Panitia Lokal Banda Aceh adalah Pendidikan Dokter, Informatika, Farmasi, Teknik Sipil, dan Ilmu Keperawatan.
 
Sedangkan prodi yang paling diminati untuk Bidang Soshum adalah Manajemen, Ilmu Hukum, dan Akuntansi. Di sisi lain, Prodi Fisika, Proteksi Tanaman, Kimia, Teknik Geofisika, dan Teknik Geologi, relatif paling minim peminatnya.
 
 
sumber : http://aceh.tribunnews.com/2016/05/31/42663-peserta-sbmptn-pilih-unsyiah

Banjir Rob Rusak Rumah Warga

Banjir Rob Rusak Rumah Warga 

MEULABOH - Banjir air laut (rob) akibat pasang purnama menghantam pesisir Aceh Barat dan Aceh Selatan, Senin (30/5) pagi, setelah sebelumnya melanda Aceh Singkil dan Kota Lhokseumawe. Akibatnya, 15 rumah di Desa Pasir, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat terendam, sehingga 40 penghuninya mengungsi. Tujuh rumah juga terendam air asin di Gampong Hilir, Kecamatan Tapaktuan, Aceh Selatan, bahkan nyaris amblas ke laut.

Amatan Serambi, ada 15 rumah digenangi banjir rob di Meulaboh kemarin pagi. Tapi satu di antaranya, yakni rumah milik Mukhtar, warga Desa Pasir, Kecamatan Johan Pahlawan, jebol dindingnya yang menghadap ke laut karena dihantam banjir rob. Harta benda di rumah Mukhtar terpaksa diungsikan ke kantor keuchik di desa tetangga.

Rumah itu menjadi sasaran ombak karena tanggul penahan air laut di desa tersebut hancur dihantam pasang purnama pekan lalu. Banjir rob itu juga menyebabkan 40 jiwa (berasal dari 15 KK) warga Desa Pasir terpaksa mengungsi ke rumah tetangga dan lokasi lain yang aman dari gerusan air laut.
Bupati Aceh Barat HT Alaidinsyah, Kepala Bappeda HT Ahmad Dadek, Kepala BPBD Saiful AB, dan Wakil Ketua DPRK Aceh Barat Kamaruddin, turun langsung ke Desa Pasir memantau kondisi pasang purnama tersebut dan dampak yang ditimbulkannya.

Keuchik Desa Pasir, Romi Saputra Jaya, mengakui pasang yang melanda desanya sudah cukup parah. “Bertambah lagi daftar rumah yang hancur dihantam pasang laut. Sebelumnya, 30 rumah jadi korban. Kini, rumah Muhktar yang rusak. Warga berharap dibangun tanggul yang kokoh. Kalau tanggul yang saat ini mudah sekali ambruk dan hancur dihantam ombak,” kata Romi didampingi Sekdesnya, M Amin.

Menurut Keuchik Romi, total tanggul yang ambruk di desanya sudah hampir 400 meter, sehingga begitu pasang datang air laut langsung meluap ke permukiman penduduk seperti terjadi kemarin. “Masyarakat Pasir berharap, persoalan pasang laut yang kerap melanda itu ditangani secara permanen,” kata Keuchik Romi.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Barat, Saiful AB mengatakan, untuk menanggulangi sementara dampak banjir air laut di Desa Pasir itu sudah dibawa 100 buah cincin sumur untuk diletakkan di lokasi tanggul yang jebol itu.

Upaya ini ia harapkan dapat menahan air laut untuk sementara waktu, sehingga tidak semakin meluap ke permukiman penduduk. “Ini bersifat sementara,” kata Saiful. Menurut Saiful AB, banjir rob kemarin juga dialami Desa Suak Indrapuri yang bertetangga dengan Desa Pasir.

Bupati Alaidinsyah kepada wartawan saat meninjau dampak pasang laut di Desa Pasir menyatakan, sudah mengusulkan baik ke Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) maupun ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat agar dapat dibantu penanganan yang maksimal terhadap dampak pasang laut yang sering melanda Desa Pasir.

“Namun, yang kita sedihkan sejauh ini belum mendapat respons. Padahal, kondisi di lapangan sudah sangat membutuhkan,” kata bupati.

Pasang purnama disertai ombak besar juga menerjang tujuh rumah di Lorong 5, Gampong Hilir, Kecamatan Tapaktuan, Aceh Selatan. Erlida Sukma (40), warga Lorong 5, Gampong Hilir, kepada Serambi mengaku, setiap malam warga di lorongnya mengkhawatirkan hantaman ombak. Soalnya, air laut bukan hanya masuk ke dalam rumah, tapi juga ikut merusak bagian dapur rumah warga. “Setiap malam ombak besar menghantam bagian dapur rumah kami, sehingga rasa nyaman dan aman tak lagi kami rasakan,” kata Erlida.

Bersama warga lainnya Erlida berharap kepada Pemkab Aceh Selatan segera melakukan penanganan. “Jika kondisi tersebut terus dibiarkan, bukan hanya rumah penduduk yang terancam, tapi juga Kantor Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah pun bakal digerus ombak,” kata Erlida.

Ia juga terpaksa mengungsi ke tempat saudaranya, jika banjir rob melanda. “Mau tetap bertahan di rumah kami tak bisa istirahat karena hantaman ombak menerobos sampai ke dalam rumah. Ya, mau tak mau, kami harus mengungsi,” ungkapnya.

sumber : http://aceh.tribunnews.com/2016/05/31/banjir-rob-rusak-rumah-warga

Sore ini, Aceh Jaya Laksanakan Hukuman Cambuk Perdana

Sore ini, Aceh Jaya Laksanakan Hukuman Cambuk Perdana 

CALANG – Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya, sore ini Selasa (31/5/2016), melaksanakan eksekusi cambuk perdana terhadap terdakwa kasus maisir yang berlangsung di Masjid Jabal Rahmah di Calang. 

“Usai shalat Ashar pelaksanaan hukuman cambuk terhadap kasus maisir kita laksanakan, semoga bisa berjalan lancar,” kata Jaddal Husaini, Kepala Satpol PP dan WH Aceh Jaya kepada Serambinews.com, Selasa (31/5/2016) siang tadi.

Disebutkan, eksekusi cambuk tersebut merupakan hal perdana yang dilakukan oleh pemerintah Aceh Jaya, sehingga eksekusi itu diharapkan tidak ada kendala nantinya. (*)


sumber : http://aceh.tribunnews.com/2016/05/31/sore-ini-aceh-jaya-laksanakan-hukuman-cambuk-perdana

Friday 27 May 2016

Laut Masih Bergolak

SINGKIL - Laut di sebagian wilayah Aceh masih bergolak, baik karena angin kencang maupun karena pasang purnama yang memicu rob (banjir air laut). Saking kuat dan tingginya ombak, sampai-sampai tanggul yang mengelilingi Anak Laut di Desa Gosong Telaga Barat, Singkil Utara, Aceh Singkil, jebol Kamis kemarin. Akibatnya, permukiman penduduk di sana terendam air asin. Rob juga menggenangi sejumlah desa di Aceh Barat.

Pantauan Serambi, Kamis (26/5) siang, kira-kira 20 meter dari tanggul sepanjang 300 meter di Singkil Utara itu jebol. Di beberapa titik tanggul juga bolong bagian bawahnya karena digerus ombak. Hal ini membuat air asin meluap ke permukiman warga. “Air laut masuk ke permukiman karena tanggul penahan sebagian sudah jebol,” kata Arfan, Kepala Urusan Pemerintahan Desa Gosong Telaga Barat.

Bukan hanya permukiman warga, jalan raya di desa itu pun terendam air laut. Bahkan, karena terus tergenang aspal jalan pun terkelupas sehingga menimbulkan lubang menganga. Ironisnya, lubang yang tertutup genangan air asin itu malah mengakibatkan pengendara sepeda motor terperosok dan jatuh.

Menurut warga setempat, banjir rob biasanya hanya berlangsung tiga hari di Gosong Telaga Barat. Tapi karena jebolnya tanggul Anak Laut tersebut, genangan air asin bisa lebih dari sepekan lamanya.
Anak Laut yang ada di Singkil itu sekilas mirip danau. Tapi pada sisi yang menghadap ke laut warga membuat muara buatan, sehingga terhubung dengan laut.

Warga Gosong Telaga Barat berharap tanggul yang jebol di Anak Laut itu segera diperbaiki. Mereka juga mendesak Pemkab Aceh Singkil memasang sekitar 2.000 meter tanggul di sekeliling permukiman agar ketika laut pasang, air tak merangsek ke perumahan warga.

Amatan Serambi, banjir rob selain merendam Gosong Telaga Barat juga merendam sebagian permukiman warga Ketapang Indah, termasuk permukiman penduduk Desa Pulau Sarok, Ujung, dan Kilangan di Kecamatan Singkil.

Pasang laut juga masih melanda Meulaboh, Aceh Barat, Kamis kemarin. Dampaknya, ruas Jalan Perdagangan dan Blang Pulo direndam air laut setinggi 30 cm.

Ruas jalan yang terendam banjir rob itu merupakan jalan di dalam kota yang ramai dilintasi pengendara. Warga mengeluhkan keadaan itu, terutama karena air asin sangat cepat membuat komponen kendaraan yang terbuat dari besi, berkarat.

Rob juga melanda Desa Pasir dan Suak Indrapuri, sehingga warganya yang tinggal dekat pantai cemas karena air laut terus meluap ke daratan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Saiful AB, mengatakan pasang laut masih melanda sebagian gampong di Meulaboh. Untuk itu, pihaknya masih menyiagakan alat berat di kawasan Suak Indrapuri.

Selain pasang laut, lanjut Saiful, angin kencang disertai hujan lebat juga melanda Aceh Barat dalam dua hari terakhir. “Tapi kerusakan akibat angin kencang itu belum ada,” ujarnya.

Ia tambahkan, tanggul yang jebol di Gampong Pasir sudah diusulkan anggaran perbaikannya ke Badan Penanggalangan Bencana Aceh (BPBA). Namun, sejauh ini belum ada tanggapan konkret.

Dari Lhokseumawe dilaporkan, warga Dusun Sejahtera Desa Uteun Bayi, Kecamatan Banda Sakti, sejak Kamis siang membersihkan rumahnya karena genangan air asin mulai surut.
Kadus Sejahtera Desa Uteun Bayi, Arman, mengatakan, meski banjir rob sudah surut, tapi air sumur warga masih tetap asin, sehingga warga belum bisa menggunakan air sumur untuk kebutuhan rumah tangga.

Sementara itu, pasang purnama yang melanda sejumlah desa di pesisir pantai Ujong Blang juga mulai reda. “Ombak memang masih besar sehingga air laut masih melewati tanggul. Namun, tidak separah kemarin. Airnya pun tak sampai ke jalan lagi, hanya merendam beberapa pondok rujak saja,” ujar Andi, warga Hagu Barat Laut.

Dari Tapaktuan dilaporkan, hingga Kamis (26/5), kondisi cuaca di Aceh Selatan tidak menyebabkan terganggunya arus transportasi laut dari Labuhan Haji, Aceh Selatan ke Simeulue.

Pelayaran kapal feri rute Labuhan Haji-Sinabang masih aman dari ancaman cuaca buruk yang terjadi sejak beberapa hari terakhir. “Memang kapal feri yang berangkat dari Simeulue pada malam hari sempat terkendala badai, namun kondisi itu dapat terlalui dengan baik. Ketinggian gelombang saat ini berkisar 2 meter,” kata Kepala UPTD Pelabuhan Penyeberangan Labuhan Haji, Yulmahendra saat dikonfirmasi Serambi, Kamis (26/5) sore.
 
Jadwal keberangkatan kapal dari Labuhan Haji ke Simeulue pada pukul 10.00 WIB setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu. “Dari Simeulue berangkatnya malam,” sebut Yulmahendra.
 
sumber : http://aceh.tribunnews.com/2016/05/27/laut-masih-bergolak

Polisi Sita 101 Ton Bawang Selundupan

LANGSA - Aparat Polres Langsa bersama Polair Mabes Polri, berhasil mengamankan dua kapal dan menyita isinya yakni 95 ton bawang ilegal dan menangkap 12 tersangka terdiri dari Nakhoda dan Anak Buah Kapal (ABK). Barang bukti kapal dua unit dan bawang selundupan itu, kini diamankan Polair di Kuala Langsa.

Kapolres Langsa AKBP H Iskandar ZA SIK, didampingi perwira kapal Mabes Polri, Kamis (26/5) menyebutkan, Kapal Motor (KM) Sumber Rezeki dan KM Sempurna 06 yang berusaha menyelundupkan bawang dari luar negeri itu, dicegat pada Rabu (25/5) pukul 23.00 WIB di perairan Muara Asin kawasan laut Selat Malaka.

“Dari KM Sumber Rezeki disita muatan sebanyak 20 ton bawang merah ilegal asal India bersama 5 tersangka nahkoda dan ABK, sedangkan dari KM Sempurna 06 disita 75 ton bawang selundupan bersama 7 awak kapal (nahkoda dan ABK) yang rata-rata merupakan warga Seuruway, Aceh Tamiang,” kata AKBP H Iskandar ZA.

Dari pengakuan para tersangka kepada polisi, bawang merah ilegal itu diselundupkan dari Pulau Penang (Malaysia) serta Thailand, dan hendak dimasukkan ke Aceh melalui kawasan Seuruway. “Bawang merah yang disita diketahui berkualitas sangat bagus. Tapi kami juga mencurigai bahwa muatan bawang ini juga sebagai kedok untuk menyelundupkan narkoba ke Aceh dan sekitarnya,” ungkapnya.

Operasi penangkapan kapal tersebut, melibatkan dua Kapal Patroli Mabes Polri yaitu KP Hayabusa 3008 dan KP Gelatik-5016 dari Satuan Polair Polres Langsa.

Kapolres Langsa, AKBP H Iskandar ZA meyakini, selain mengangkut bawang, dua kapal ini juga terlibat dalam sindikat narkoba yang dipasok dari luar negeri, khususnya dari Thailand dan Malaysia. “Untuk sementara kami belum menemukan sabu-sabu atau narkoba jenis lainnya di kapal ini. Namun nanti kami akan membongkar seluruh muatan kapal, karena indikasi adanya penyelundupan narkoba juga sudah tercium,” bebernya.

Menurutnya, penyelundupan bawang dan narkoba di Aceh beberapa bulan belakangan ini marak terjadi. Seperti pada Rabu (25/5) siang, polisi lalu lintas yang melakukan razia di kawasan Jalinsum, Langsa Timur, menangkap satu truk bermuatan 6 ton bawang ilegal dan seorang tersangka.
 
Sementara pada Minggu (22/5) lalu, petugas Polair Mabes Polri di Kuala Langsa juga mengamankan satu kapal berbendera Malaysia, dan seorang tersangka WNA Thailand. Dari tersangka warga asing ini, polisi menyita sabu-sabu yang diakuinya untuk konsumsi sendiri.
 
 
sumber : http://aceh.tribunnews.com/2016/05/27/polisi-sita-101-ton-bawang-selundupan
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html