SINGKIL - Laut di sebagian wilayah Aceh masih bergolak, baik karena
angin kencang maupun karena pasang purnama yang memicu rob (banjir air
laut). Saking kuat dan tingginya ombak, sampai-sampai tanggul yang
mengelilingi Anak Laut di Desa Gosong Telaga Barat, Singkil Utara, Aceh
Singkil, jebol Kamis kemarin. Akibatnya, permukiman penduduk di sana
terendam air asin. Rob juga menggenangi sejumlah desa di Aceh Barat.
Pantauan Serambi, Kamis (26/5) siang, kira-kira 20 meter dari tanggul
sepanjang 300 meter di Singkil Utara itu jebol. Di beberapa titik
tanggul juga bolong bagian bawahnya karena digerus ombak. Hal ini
membuat air asin meluap ke permukiman warga. “Air laut masuk ke
permukiman karena tanggul penahan sebagian sudah jebol,” kata Arfan,
Kepala Urusan Pemerintahan Desa Gosong Telaga Barat.
Bukan hanya permukiman warga, jalan raya di desa itu pun terendam air
laut. Bahkan, karena terus tergenang aspal jalan pun terkelupas
sehingga menimbulkan lubang menganga. Ironisnya, lubang yang tertutup
genangan air asin itu malah mengakibatkan pengendara sepeda motor
terperosok dan jatuh.
Menurut warga setempat, banjir rob biasanya hanya berlangsung tiga
hari di Gosong Telaga Barat. Tapi karena jebolnya tanggul Anak Laut
tersebut, genangan air asin bisa lebih dari sepekan lamanya.
Anak Laut yang ada di Singkil itu sekilas mirip danau. Tapi pada sisi
yang menghadap ke laut warga membuat muara buatan, sehingga terhubung
dengan laut.
Warga Gosong Telaga Barat berharap tanggul yang jebol di Anak Laut
itu segera diperbaiki. Mereka juga mendesak Pemkab Aceh Singkil memasang
sekitar 2.000 meter tanggul di sekeliling permukiman agar ketika laut
pasang, air tak merangsek ke perumahan warga.
Amatan Serambi, banjir rob selain merendam Gosong Telaga
Barat juga merendam sebagian permukiman warga Ketapang Indah, termasuk
permukiman penduduk Desa Pulau Sarok, Ujung, dan Kilangan di Kecamatan
Singkil.
Pasang laut juga masih melanda Meulaboh, Aceh Barat, Kamis kemarin.
Dampaknya, ruas Jalan Perdagangan dan Blang Pulo direndam air laut
setinggi 30 cm.
Ruas jalan yang terendam banjir rob itu merupakan jalan di dalam kota
yang ramai dilintasi pengendara. Warga mengeluhkan keadaan itu,
terutama karena air asin sangat cepat membuat komponen kendaraan yang
terbuat dari besi, berkarat.
Rob juga melanda Desa Pasir dan Suak Indrapuri, sehingga warganya
yang tinggal dekat pantai cemas karena air laut terus meluap ke daratan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Saiful
AB, mengatakan pasang laut masih melanda sebagian gampong di Meulaboh.
Untuk itu, pihaknya masih menyiagakan alat berat di kawasan Suak
Indrapuri.
Selain pasang laut, lanjut Saiful, angin kencang disertai hujan lebat
juga melanda Aceh Barat dalam dua hari terakhir. “Tapi kerusakan akibat
angin kencang itu belum ada,” ujarnya.
Ia tambahkan, tanggul yang jebol di Gampong Pasir sudah diusulkan
anggaran perbaikannya ke Badan Penanggalangan Bencana Aceh (BPBA).
Namun, sejauh ini belum ada tanggapan konkret.
Dari Lhokseumawe dilaporkan, warga Dusun Sejahtera Desa Uteun Bayi,
Kecamatan Banda Sakti, sejak Kamis siang membersihkan rumahnya karena
genangan air asin mulai surut.
Kadus Sejahtera Desa Uteun Bayi, Arman, mengatakan, meski banjir rob
sudah surut, tapi air sumur warga masih tetap asin, sehingga warga belum
bisa menggunakan air sumur untuk kebutuhan rumah tangga.
Sementara itu, pasang purnama yang melanda sejumlah desa di pesisir
pantai Ujong Blang juga mulai reda. “Ombak memang masih besar sehingga
air laut masih melewati tanggul. Namun, tidak separah kemarin. Airnya
pun tak sampai ke jalan lagi, hanya merendam beberapa pondok rujak
saja,” ujar Andi, warga Hagu Barat Laut.
Dari Tapaktuan dilaporkan, hingga Kamis (26/5), kondisi cuaca di Aceh Selatan tidak menyebabkan terganggunya arus transportasi laut dari Labuhan Haji, Aceh Selatan ke Simeulue.
Pelayaran kapal feri rute Labuhan Haji-Sinabang masih aman dari ancaman cuaca
buruk yang terjadi sejak beberapa hari terakhir. “Memang kapal feri
yang berangkat dari Simeulue pada malam hari sempat terkendala badai,
namun kondisi itu dapat terlalui dengan baik. Ketinggian gelombang saat
ini berkisar 2 meter,” kata Kepala UPTD Pelabuhan Penyeberangan Labuhan
Haji, Yulmahendra saat dikonfirmasi Serambi, Kamis (26/5) sore.
Jadwal keberangkatan kapal dari Labuhan Haji ke Simeulue pada pukul
10.00 WIB setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu. “Dari Simeulue berangkatnya
malam,” sebut Yulmahendra.
sumber : http://aceh.tribunnews.com/2016/05/27/laut-masih-bergolak